Lagu
Lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama). Dan ragam nada atau suara yang berirama disebut juga dengan lagu.Lagu dapat dinyanyikan secara solo, berdua (duet), bertiga (trio) atau dalam beramai-ramai (koir). Perkataan dalam lagu biasanya berbentuk puisi berirama, namun ada juga yang bersifat keagamaan ataupun prosa bebas. Lagu dapat dikategorikan pada banyak jenis, bergantung kepada ukuran yang digunakan.
Nyanyian adalah syair yang dilafalkan sesuai nada, ritme, birama, dan melodi tertentu hingga membentuk harmoni. Nyanyian sering juga disebut sebagai lagu yang berarti gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama). Dan ragam nada atau suara yang berirama disebut juga dengan lagu.
Bernyanyi adalah melafalkan syair sesuai nada, ritme, dan melodi tertentu hingga membentuk harmoni
.
Lagu anak-anak
Lagu anak-anak adalah lagu yang dirancang sedemikian rupa, baik lirik maupun melodinya sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak. Melodi lagu anak umumnya bertempo sedang dan kaya pengulangan. Sementara liriknya disusun dengan bahasa yang sederhana, mudah diucapkan, dan kaya pengulangan. Sesuai kebutuhan anak untuk bermain, lagu untuk anak harus dapat digunakan untuk mengiringi anak bermainKondisi LAGU anak-anak Indonesia langka
LAGU anak-anak Indonesia langka. Bahkan bisa dibilang tidak ada. Telinga anak-anak pun terbiasa mendengarkan lagu yang tidak sesuai dengan umurnya. Bahkan acara pencarian bakat di televisi yang dikhususkan untuk anak-anak dibanjiri lagu orang dewasa.
Tidak sedikit orang tua yang mencemaskan kebiasaan anak-anak menyanyikan lagu orang dewasa. Reynold Fasha, 33, seorang pegawai negeri di Pontianak, Kalimantan Barat, tertegun saat mendengar Refha Ratu Fasha, 2,5, membawakan lagu dewasa yang sangat populer meski intonasi dan arukulasinya belum terlalu jelas.
Putri semata wayangnya ini mengenal lagu-lagu orang dewasa dari tayangan televisi. "Saya justru khawatir karena lagu yang sering dinyanyikan Refha itu lagu soundtrack salah satu sinetron," kata Reynold.
Dia menilai lagu bertema cinta itu tidak sesuai dengan jiwa anaknya yang masih polos. "Pokoknya tidak pantas untuk anak-anak," keluhnya.
Namun dia tidak bisa berbuat banyak lantaran sepengetahuan Robert, tidak ada lagu alternatif lainnya yang cocok dan populer untuk seumuran anaknya.
Pengalaman serupa juga dialami Santi, 42. Putrinya, Anggi Dwi Febriyanti, 11, Iebih suka membawakan lagu bertema cinta. "Ya, saya sangat syok melihatnya. Anak kecil nyanyinya malah lagu itu. Lagu cinta-cintaan," ungkap Santi.
Dia pernah memberikan beberapa lagu yang cocok buat putrinya seperti lagu-lagunya Joshua. "Saat anak saya memintacontohnya, saya balik kebingungan karena tidak hafal liriknya. Lagi pula saya tidak bisa bernyanyi," ungkapnya.
Reynold dan Santi merupakan sebagian kecil contoh kegelisahan orang tua menghadapi anak-anak yang terkepung lagu-lagu orang devyasa. Minimnya lagu anak-anakjuga diakui dosen sendratari dan musik Universitas Negeri Surabaya, Gema Swaratyagita.
Dia menjelaskan lagu anak-anak Indonesia hanya mampu bertahan di awal tahun 2000 setelah suksesnya album dan film Petualangan Sherina. "Kondisi itu memang berbeda dengan beberapadekade lalu, ketika lagu anak-anak membanjiri dan cukup bersaing di pasaran musik Tanah Air/ terang Gema dalam sarasehan musik anak di Pontianak, akhir pekan lalu.
Banyak lagu anak yang akhirnya melegenda dan melekat di pikiran anak-anak pada masa itu hingga dewasa. Nama penyanyi cilik seperti Chicha Koeswoyo dan Adi Bing Slamet bahkan disejajarkan dengian penyanyi-penyanyi dewasa papan atas.
Gema menggambarkan lirik dan musik yang dibawakan penyanyi cilik pada masa itu benar-benar menggambarkan dunia anak yang dekat dengan hal-hal yang menggembirakan, bermain, dan benar-benar mendidik.
Pembicara lainnya penulis lagu anak Yanthi Sitompul menganggap program lagu anak-anak sekarang ini kurang laku karena tidak sesuai selera pasar. Dia pernah punya pengalaman akan mengorbitkan calon penyanyi cilik Patricia Limawal, tetapi tak satu pun label mayor tertarik.
Minimnya lagu anak-anak juga disebabkan kesalahan kolektif. Dari pandangan Sri Kadanvati dari Yayasan Bina Paramuda Khatulistiwa, pemerintah seharusnya mendorong media massa memberikan ruang untuk pengembangan musik anak.
"Lagu anak-anak itu menggambarkan sisi edukasi. Mereka diajak untuk mengenali organ tubuh, huruf, dan angka hingga kekayaan alam serta budi pekerti lewat lagu.
Ini adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses pendidikan anak usia dini," jelas anggota DPD Kalimantan Barat ini. (Aris Munandar/H-2)
Lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama). Dan ragam nada atau suara yang berirama disebut juga dengan lagu.
Lagu dapat dinyanyikan secara solo, berdua (duet), bertiga (trio) atau dalam beramai-ramai (koir). Perkataan dalam lagu biasanya berbentuk puisi berirama, namun ada juga yang bersifat keagamaan ataupun prosa bebas. Lagu dapat dikategorikan pada banyak jenis, bergantung kepada ukuran yang digunakan.
Nyanyian adalah syair yang dilafalkan sesuai nada, ritme, birama, dan melodi tertentu hingga membentuk harmoni. Nyanyian sering juga disebut sebagai lagu yang berarti gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama). Dan ragam nada atau suara yang berirama disebut juga dengan lagu.
Bernyanyi adalah melafalkan syair sesuai nada, ritme, dan melodi tertentu hingga membentuk harmoni
.